FEDERASI KUN KHMER INDONESIA MELAKSANAKAN KEJURNAS PIALA KAPOLRI CUP 2 DI BRAGA MALL, OPTIMIS BISA MEMBAWA KONTINGEN INDONESIA KE KANCAH INTERNASIONAL

Detik Akurat News. Com

Bandung, Kamis,  10-12 Oktober 2024

Tidak banyak orang mengetahui jenis Olah Raga yang lagi di minati para muda mudi di Indonesia. Padahal, ada pilihan yang bisa diikuti agar mereka tidak merasa bosan dengan kegiatan olah raga yang itu itu saja. Ada jenis olah raga berupa Olah diri yakni jenis olah raga Kun Khmer, atau Pradal Serey.  Ialah olahraga tarung yang berasal dari Kamboja. Olah raga ini terdiri dari serangan berdiri dan pertarungan clinch, yang tujuannya adalah untuk menjatuhkan lawan, memaksa KO, atau memenangkan pertandingan dengan poin. Olah raga ini sudah ada sejak tahun 19

Dr.  Julizar Idris,  M.si sebagai Ketua Panitia pertandingan Kejuaraan Nasional tidak dapat menghadiri Kejurnas tersebut dikarenakan sedang bertugas.  Kapolri Cup #2 KUN KHMER diadakan pada Kamis, 10 hingga 12 Oktober 2024 diselenggarakan oleh lebih dikenal sebagai FKKI (Federasi KUN KHMER indonesia).

Kebetulan Ketua Panitia tidak bisa hadir karena ada tugas ke luar negri diwakili oleh Ketua Pembina FKKI yaitu Laksda Rahmat Eko Rahardjo S.T., M.Tr.,(Han) CHRMP, 57 tahun. Perwira Tinggi TNI AL selaku Ketua Pembina Kun Khmer, serta beberapa Pengurus KONI jabar yang turut hadir, juga Kepala Dinas Kesehatan Kodam atau Kesdam Sofi Bulan,  dan sebagainya.  Kejuaraan Nasional Kapolri Cup #2 yang dihadiri oleh kontingen Nasional dari 34 Provinsi di Indonesia yang berhasil mengirimkan atlit cabang olah raga laga tersebut. Kun Kmher sendiri adalah jenis Olah Raga bela diri yang berasal dari Negara Kamboja,  atau lebih dikenal Thailand. olah raga yang menyerupai gerakan dalam jenis Olah diri Muaythai ini memiliki beberapa teknik pukulan seperti pukulan sikut,  tendangan lutut yang menjadi poin penting dalam pertandingan olah raga Khmer ini.

Mengenal Kun Khmer, Olahraga Khas Kamboja Mirip Muay Thai yang sempat membuat Kontroversi di SEA Games 2023.

Banyak Atlet-atlet Kamboja menyapu bersih seluruh medali emas dari cabang olahraga (cabor) kun khmer pada SEA Games 2023.

The Star memberitakan, tim Kamboja berhasil menyabet 14 medali emas, tiga perak, dan dua perunggu di total 19 nomor pertandingan kun khmer yang dipentaskan di SEA Games ke-32 ini.

Prestasi tersebut tentu tidak mengherankan karena kun khmer merupakan bela diri khas Kamboja. Namun kenyataannya, keberadaan cabor ini tidak lepas dari kontroversi.

Thailand memboikot pertandingan kun khmer dengan tidak menurunkan perwakilan sama sekali. Hal ini terjadi karena aturan pertandingan kun khmer di SEA Games 2023 sama dengan muay thai, bela diri asal negara gajah putih tersebut.

Lalu, apa itu kun khmer dan perbedaannya dengan muay thai?

Kun khmer

Dilansir dari ONE, kun khmer merupakan seni bela diri asli Kamboja yang berasal dari perpaduan bela diri kuno, Yutakhun Khom, dengan teknik bela diri campuran modern.

Yutakhun Khom sendiri merupakan bela diri kuno yang terukir di dinding Angkor Wat sejak 900 tahun lalu.

Kun khmer juga biasa disebut sebagai pradal serey. Dalam bahasa Khmer, pradal artinya berkelahi atau tinju sementara serey adalah bebas.

Pradal serey berarti perkelahian bebas atau tinju bebas.

Bela diri ini dimainkan dengan tendangan, pukulan, serta serangan lutut dan siku yang ditujukan untuk lawan. Tidak hanya pria, wanita juga dapat melakukan bela diri ini.

“Olahraga pertarungan atletik membutuhkan ketangkasan, fleksibilitas, dan ketangguhan saat kepalan tangan dan kaki dari dua pesaing dalam pertarungan sampai akhir yang pahit,” dilansir dari Sekjen Asosasi Tinju Amatir Kamboja, Mel Kado.

Para petarung kun khmer akan menggunakan jurus dengan nama unik, seperti kla-krab (harimau berbaring) dan krapeu-ha (buaya membuka mulutnya) dalam bela diri ini.

Dapat dipadukan dengan beberapa teknik gulat, judo, karate, bahkan kungfu.

Thailand memboikot cabor kun khmer di SEA Games 2023 karena bela diri ini seharusnya bernama muay thai. Namun, Kamboja mengklaim mereka berhak menamakan olahraga ini sebagai kun khmer.

Oleh karena itu kegiatan Kejurnas Perebutkan Piala Kapolri Cup Ke 2 ini telah menginspirasi Federasi Khmer di Indonesia untuk mengumpulkan para atlet-atlet muda dari seluruh 34 Provinsi diIndonesia untuk bertarung berselisih mengikuti kejuaraan Internasional yang akan di laksanakan pada 2 bulan mendatang di Negara Kamboja.

“Tentunya suatu kehormatan bahwa Indonesia memiliki bakat-bakat muda yang tangguh yang dapat mengikuti Kejuaraan Nasional Khmer. Sudah pernah di tahun 2022, atlet atau kontingen dari Indonesia dikirim ke Kamboja untuk mengikuti kejuaraan Khmer ini. Untuk itu, kami selaku Pengarah maupun sebagai Pembina akan melakukan pembinaan-pembinaan di bidang Kejurnas ini agar mereka tidak menyalahi aturan pertandingan selama mereka akan berkompetisi nanti Desember, 2024 di Kamboja”, terang Ketua Pembina Kun Khmer Laksda Rahmat Eko Rahardjo S.T., M.Tr.,(Han) CHRMP kepada Detik Akurat. Com di Braga City Walk Mall. Kejuaraan ini telah berlangsung dari Kamis, 10 sampai pada penutupan hari sabtu 12 Oktober 2024 di Braga City Walk Mall,  suatu tempat anak muda mudi mengolah segala kreativitas serta melakukan aktivitas positif dalam mendukung kegiatan muda mudinya.

Kejuaraan Nasional dihadiri kurang lebih sebanyak 130 peserta terdiri dari beberapa wilayah. Seperti Aceh, Kalimantan Timur, Maluku, dan sebagainya.

“Acara yang kedua ini dilaksanakan  karena yang pertama itu sudah pernah berlangsung pada tahun 2023 di Miko Mall. Karena sebagai tuan rumahnya, Jawa Barat, jadi kita lakukan di Bandung di sini tepatnya di area Mall BC”,  terang Falik yang juga bertugas sebagai Panitia Kegiatan Jurnas dari Kun Khmer Indonesia.

Pada penilaian juri ditentukan dari para atlet untuk dituntut memberikan poin seperti pukulan-pukulan yang termasuk dalam kriteria olah raga ini. “Kalau dari kelasnya itu kita dimulai itu dari pra pemula ,ada pra kadet juga ada kadet Junior dan senior jadi total ada 6 kelas”,  lanjut Falik.

Dari penilaian juri,  poin hampir sama dengan pertandingan laga diri berdasarkan penilaian pukulan masuk

dari tingkatan usianya. “Termasuk contoh dari Pra Pemula apabila dari penilaian juri itu biasanya karena olahraga ini memakai semua tumpuan kita atau badan manusia.  Jadi apapun yang jadi tumpuan yaitu lipatan misalnya dari sikut, dari lutut, tendangannya dari pukulannya itu akan memberi dapat poinnya  penilaian juga bisa dihitung dengan bagaimana bisa menjatuhkan seorang lawan, pada sisa lawan-lawan itu juga bisa dinyatakan menang”,  Falik lagi mencoba menggambarkan keadaan didalam pertarungan Kejuaraan Khmer tersebut.

Dijelaskan pula oleh beberapa peserta yang hadir menonton, akan ada kompetisi Kejuaraan Internasional di Kamboja pada akhir tahun,  Desember 2024 dengan mengirim kontingen-kontingennya yang berhasil lolos dari kompetisi-kompetisi sebelumnya.  “Mereka akan dikirim ke Negara Kamboja,  karena mereka telah berhasil serta memiliki bakat di bidang olah raga Khmer ini,  dengan harapan dapat mengharumkan Nama Indonesia di Kamboja pada Desember mendatang”,

jelas Laksda Rahmat Eko Rahardjo S.T., M.Tr.,(Han) CHRMP kepada Media Detik Akurat. Com dikesempatannya menghadiri Kejuaraan Nasional Piala Cup 2 Kapolri 2024.

Hampir sama seperti pertandingan laga diri di luar sana, dimotifasi karena bisa bertanding walaupun tidak ada orang yang menang, ambisius untuk menjatuhkan lawannya tapi kalau sebelumnya lawan itu mempunyai beberapa pukulan yang masuk pada sisa lawan-lawan itu juga bisa dinyatakan menang.  Sebenarnya kalau usia itu dimulai dari umur 7 tahun akan tetapi pengalamannya juga dituntut di sini juga walaupun hanya memiliki pengalaman baru 1 bulan berlatihpun diperbolehkan bertanding.

Piala yang tersedia ada 10, yang utamanya  piala untuk juara 1. Yang mengirim banyaknya Kontingen dari daerah tersebut.

“Pertanding ini sebenarnya bukan kita yang ngirim tapi kan kita ngadain jadi adanya tujuan nasional ini ya”,  lanjut Falik.

Seberapa jauh cabang olahraga ini bisa masuk nasional gimana gitu?

“Cabang consumer ini di Indonesia mungkin sudah banyak ya tapi banyak yang minat sebanyak konsumen hari ini, kebanyakan dari kita juga memang hampir sama berasal dari Koni Jabar.

Dari kepanitiaan biasa – biasa aja,”,  ujar

Kepanitian Falik,

Laksda Rahmat  Eko Rahardjo, selalu Ketua atau Dewan pengarah atau Dewan Pembina KUN KHMER INDONESIA mengatakan,

“Hari ini sudah berlangsung kejuaraan nasional.  Pada tahun 2022 sudah mengirim Kontingen ke Kamboja untuk mengikuti kejuaraan internasional Kmer dan khususnya yang ikut yang masih muda akan terus kami lakukan pembinaan ditingkat sekolah, ”  menutup wawancara kami.

Reporter:  ywindaningsih

 

 

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *