Bandung detikakkuratnews – Untuk diketahui, pada visi misi yang diusung Gubenur terpilih Dedi Mulyadi pada tahun 2025 diarahkan untuk fokus pada pembangunan infrastruktur jalan mulus, elektrifikasi dan juga ruang kelas baru (RKB). Adapun, realokasi anggaran yang diefisiensikan berpotensi mencapai Rp 4 triliun.
Menurut dia, untuk sementara nilai efisiensi anggaran dari Sekretariat DPRD Jabar mencapai Rp28 miliar untuk sementara. Angka tersebut berasal dari poin-poin yang ada dari Inpres 1/2025. Di antaranya pemangkasan perjalanan dinas yang mencapai 50 persen termasuk dinas luar negeri yang dinolkan, pengurangan kegiatan seremonial, dan bahkan acara kunjungan-kunjungan ke daerah.
“Kami tentunya wajib untuk menindaklanjuti hal tersebut, alhamdulillah kami mendengar bahwa Pemerintah Provinsi sedang melakukan itu di semua OPD, termasuk juga di Sekretariat DPRD, di belanja DPRD pun kita sudah melakukan itu. Kita ketahui Pak Gubernur (Dedi Mulyadi) menyampaikan bahwa ditargetkan dari efisiensi itu, Pak Gubernur menargetkan mendapatkan angka kurang lebih Rp 4 triliun,” ujar Iswara ditemui di Gedung DPRD Jabar, Senin, 3 Februari 202.
Menurut dia, berdasarkan pembahasan Banggar per hari ini efisiensi baru menyentuhnya Rp 3 triliun.
“Kami berharap angka dari hasil efisiensi itu dapat terwujud dan itu tentunya akan kita bahas bersama DPRD. Anggaran itu efisiensinya di mana saja, di pos-pos mana saja, di OPD mana saja,” ucapnya.
Khusus untuk DPRD, kata Iswara kunjungan ke luar negeri sudah mereka drop, dan juga belanja penunjang kegiatan, itu yang akan dikurangi.
“Terus kemudian katakanlah misalnya kunjungan dulu diampingi oleh staff 4 orang, mungkin sekarang hanya 2 orang yang dampingi, akan berkurang. Untuk perjalanan dinas kunjungan keluar negeri sudah sama sekali dihilangkan, yang keluar daerah dikurangi, jumlah hari dikurangi. Tapi ini baru pembahasan internal ya, nanti akan menjadi final dan resmi pada saat dibahas dengan TAPD.
“Itu hanya 1 OPD dari kurang lebih 49 OPD yang ada di Jawa Barat. Kita sudah melakukan eksperiensi di internal sebesar itu, dari perjalanan dinas, kemudian dari belanja makan-minum dan kunjungan ke luar negeri. Jika di OPD-OPD yang lain dilakukan hal yang sama, tentunya akan angka 4 triliun saya optimis bisa kita dapatkan,” ucapnya.
Dengan demikian, kata Iswara, fokus Pemerintah selanjutnya dapat terwujud untuk memuluskan jalan, elektrifikasi dan pembangunan RKB.
“Ini juga tentunya saya yakin Pak Gubernur juga akan melihat tim transisi yang dibentuk Pemprov akan juga melihat apa yang menjadi visi-misi Gubernur terpilih yang nanti akan jadi RPJMD. Supaya nanti lebih smooth usai dilantik,” katanya.
Selanjutnya, pembahasan internal efisiensi tersebut akan dibawa pada pembahasan anggaran perubahan. APBD Perubahan nanti akan dibahas antara Pemerintah Provinsi dan DPRD.
“Jadi program yang misalnya akhirnya akan dihilangkan atau programnya tetap tapi nominalnya dikurangi, tetap forumnya adalah nanti pembahasan antara Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Badan Anggaran DPRD,” tuturnya.
Iswara menambahkan, kemungkinan kalau melihat kondisi saat ini APBD perubahan di tahun anggaran 2025 ini kelihatannya akan dimajukan. Yang pertama untuk mengikuti Inpres No. 1 tahun 2025, dan yang kedua untuk mengakomodir program apa yang menjadi visi-misi Dedi Mulyadi, Gubernur Terpilih. (Evi)