LOMBA KERETA PETI SABUN KE-11: MENGHIDUPKAN TRADISI KREATIVITAS DAN INOVASI

Detik Akurat News

Sabtu-Minggu, 14-15 Desember 2024

Bandung – Daya Mahasiswa Sunda (Damas) kembali menyelenggarakan Lomba Kereta Peti Sabun ke-11, sebuah ajang yang menghidupkan kembali tradisi sejak tahun 1950-an. Acara yang berlangsung di Sabuga ITB ini menjadi bagian dari perayaan hari jadi Kota Bandung, melibatkan kolaborasi dengan Ikatan Alumni ITB, Pemerintah Kota Bandung, dan masyarakat luas.

Acara ini bertujuan untuk mempertahankan nilai-nilai kreativitas dan inovasi di tengah masyarakat Sunda sekaligus memberikan ruang bagi generasi muda untuk berkreasi. Lomba Kereta Peti Sabun pertama kali diinisiasi oleh Belanda pada 1950-an dan dilanjutkan oleh Daya Mahasiswa Sunda (Damas) sejak tahun 1975. Setelah vakum sejak 1988, acara ini dihidupkan kembali pada 2023 dan kini memasuki edisi ke-11.

Dua Kategori Kompetisi

Lomba terdiri dari dua kategori:

Derby adalah Kompetisi balapan untuk menentukan kereta tercepat.

Kreativitas Peserta menampilkan desain kereta unik, lucu, dan inovatif yang dinilai berdasarkan estetika, kreativitas, dan keunikan.

“Peserta tahun ini berasal dari berbagai wilayah, seperti Bandung, Majalaya, dan Jakarta, dengan harapan ke depan semakin banyak daerah turut berpartisipasi.Mendorong Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan seperti tidakenggunakan lagi batere tetapi bisa digunakan tenaga surya”,  terang Aim Nurhaliza kepada Detik Akurat di akhir acara sebelum penyerahan penghargaan kepada para pemenang Lomba.

Salah satu fokus utama lomba tahun ini adalah mendorong inovasi berbasis teknologi ramah lingkungan. Kereta yang saat ini menggunakan gravitasi sebagai tenaga utama diharapkan dapat dikembangkan ke depan dengan teknologi berbasis energi surya atau baterai daur ulang.

Dampak Ekonomi dan Sosial, selain menjadi ajang kreativitas, lomba ini juga memberikan dampak ekonomi melalui partisipasi pelaku UMKM lokal. Berbagai stan UMKM hadir meramaikan acara dengan produk lokal, seni, dan otomotif, sehingga memperkuat citra Bandung sebagai kota kreatif.

Lomba ini memberikan hadiah berupa uang tunai, plakat, dan penghargaan khusus untuk kategori juara Derby dan desain paling kreatif. Apresiasi ini ditujukan untuk mendorong inovasi teknik dan seni masyarakat.

Aim Nursalim, salah satu sesepuh Sunda, menyampaikan, “Kami berharap Lomba Kereta Peti Sabun dapat menjadi tradisi tahunan yang terus berkembang. Selain menjaga tradisi, acara ini juga bisa menjadi ajang kolaborasi inovasi teknologi, seni, dan budaya masyarakat Sunda.”

Acara ini menjadi simbol kebanggaan lokal yang merepresentasikan semangat kreativitas dan inovasi masyarakat Bandung. Dengan antusiasme tinggi, Lomba Kereta Peti Sabun diharapkan terus menjadi agenda tahunan yang lebih besar dan meriah.

Reportase: wawancara

Ywinda

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *